Rabu, 22 Desember 2010

Resensi : Maliq and the essentials - The beginning of a beautiful life




Resensi : Maliq & D’Essentials – The Beginning of a beautiful life
Hey pals, here we blog again!!! Akhirnya gue kembali lagi dengan resensi selanjutnya. Yak, kali ini giliran albumnya Maliq & D’Essential yang bakal gue resensi. Let’s straight to the point aja yuk hehe.
Firstly, we talk about the package. Kemasan album ini bagus, nggak sembarangan. When we open it, we’ll see each persons in each frames, and then joining into a group. That’s quite fun pals. Bagus buat pajangan hehe.
Next, we talk about the whole songs. Lagu-lagunya bagus, dan memberi kesan urutan dari track pertama yang medium beat, hingga track terakhir yang ditutup dengan manis. Di track 1, ada “beautiful life” yang menceritakan tentang perjalanan Maliq & D’Essentials dari dulu hingga sekarang, yang menurut saya lagu ini sangat “soulful” di bawakan oleh mereka. Lalu di track 2 ada “maybe you” yang intronya sangat catchy dan terdengar seperti era soul tahun 50an. Di track 3 “terlalu” yang merupakan single dari album ini juga terdengar sangat tidak biasa, dengan kocokan gitar yang tebal di intronya. Di track 4 ada “penasaran” yang easy-listening dan terdengar seperti khasnya Maliq & D’Essentials. Di track 5 “get down & slide” memberi atmosfer ruangan untuk berdansa dan highly recommended. Track 6 “berbeda” menawarkan petikan gitar yang enak didengar di intronya, lalu memberikan kejutan di tengah lagu dengan tempo yang cepat. Dan “menari” dengan manis menutup semuanya di track terakhir.
Overall, album ini bagus untuk menemani perjalanan kalian. Walaupun harga dari album ini cukup mahal. Tapi itu semua terbayar oleh kemasannya yang unik dan juga sangat artistik. Jadi, album ini highly recommended buat kalian dan wajib dibeli. Sekian buat kali ini, thanks a lot pals.

Mocca - Let me go

Your voice is just to tender
And you ask for sweet surrender
I know you`re a pretender
Do you mind dear, I don`t need it!

Your hypnotic compassion
Always grabs my attention
Just give it a rest

Perhaps you know
My biggest weakness (what are you saying?)
Is to accept your sweet politeness (I didn`t hear you!)
And obey your words of kindness (are you complaining?)
Won`t you let me go? (or complementing?)

Let me go… (no..no..)
Let me go… (no..no..)
Are you listening?
So please just let me go.. (perhaps I will…)

Let me go… (or maybe no…)
Let me go… (or maybe yes…)
Are you listening?
So please just let me go…

Because you drive me insane
So please just here what I say:
“I beg you honey…
Wont`t you let me go?”

Bob : Sure I ask for sweet surrender
Cause I think you are so tender
I`m a great pretender
And of course dear you sure need it

I sure know your biggest weakness (what are you saying?)
You`ll accept my sweet politeness (I didn`t here you!)
And obey my words of kindness (are you complaining?)
I won`t let you go! (or complementing?)

Let me go… (no..no..)
Let me go… (no..no..)
Are you listening?
So please just let me go.. (perhaps I will…)

Let me go… (or maybe no…)
Let me go… (or maybe yes…)
Are you listening?
So please just let me go…

I know you twist things around
On the tip of your tongue
I beg you honey…
Won`t you let me go?

So won`t you let me go?

Senin, 06 Desember 2010

Some Kind of Things to Come


Soonly, I will write some story about jazz, just wait and see :)


Sabtu, 04 Desember 2010

Rick Allen – Semangat Walaupun (Hanya) Satu Tangan








Rick Allen – Semangat Walaupun (Hanya) Satu Tangan
Di tengah banyaknya drummer yang main dengan dua tangan, Rick Allen telah membuktikan bahwa keterbatasan fisik tidak dapat menghentikannya untuk bermain drum. Bukti otentiknya dapat dilihat dari kesuksesan yang membawanya dan juga bandnya, Def Leppard, menuju puncak popularitas yang hingga sekarang banyak band-band yang ter-influence oleh mereka.
Drummer yang bernama lengkap John Cyril Allen, dilahirkan di daerah Dronfield, Derbyshire. Bakat dari Rick Allen sendiri udah keliatan semenjak Ia berumur 5 tahun. Di umur yang sekecil itu, Dia udah memupuk kecintaannya pada drum. Sampai pada umur 10 tahun, Ia mendapatkan drum pertamanya, dia mempunyai kemauan keras, dan berjanji untuk kursus belajar instrument drum yang baik dan benar. Selang 6 bulan kursus, Beliau udah ngebentuk band pertamanya yang dinamai “Smokey Blue”. Beliau udah mulai banyak ngebentuk band-band notabene “project” buat Dia.
Pada umur 15 tahun, Rick Allen mengisi kosong posisi drum di Def Leppard menggantikan drummer aslinya, Tony Kenning. Tanggal 28 November 1978, Rick Allen secara resmi didaulat sebagai drummer Def Leppard. Makin lama, karena prospek band ini dirasa makin cerah dan juga merasa mengganggu kehidupan sekolah, di tahun 1979 Rick Allen berhenti sekolah dan lebih memilih untuk melanjutkan karir ke musik.
Kecelakaan yang merubah hidupnya itu, terjadi pada tanggal 31 Desember 1984. Ia mengendarai Corvette-nya untuk menghadiri suatu acara sanak saudaranya di Shellfield. Saat perjalanan pulang, Ia disalip sebuah mobil dari samping. Diduga Rick Allen labil yang berumur 21 tahun pada saat itu, Rick Allen berusaha untuk menyalip mobil tersebut. Ketika itu Ia tidak sadar melewati sebuah belokan hingga Ia kehilangan control, dan menabrak pembatas jalan hingga terpental keluar beberapa meter dari dalam mobil. Kecelakaan ini pun merenggut tangan kiri drummer kenamaan ini.
hal ini benar-benar membuat Rick Allen nge-down. Jangankan drummer, orang biasa aja pun pasti shock berat kalo dapet kecalakaan semacam ini. Beruntungnya, Ia cepat bangkit dari masa keterpurukannya. Dia mulai memikirkan segala kemungkinan untuk memainkan drum dengan satu tangan. Dia percaya bahwa Ia masih bisa memainkan drum walupun dengan satu tangan. Dia mengganti tangan kirinya dengan kaki kiri yang biasanya digunakan untuk menahan hi-hat, menjadi pedal untuk memukul snare drum.Jeff Rich(drummer band Status Quo) adalah orang dibalik penyemangat dan penolong Rick Allen untuk membantunya merancang perangkat drum elektronik agar dapat memainkannya secara satu tangan. Yang setalah itu, rancangan drum ini dipercayakan kepada suatu pabrikan drum untuk diproduksi secara khusus.
Tahun 1986, Rick Allen berhasil kembali membuat debut perdananya pasca kecelakaanyang menimpanya itu, betempat di festival musik ”Monster Of Rock” di Castle, Donnington. Pada bulan Agustus 1987, Def Leppard merilis album ke 4-nya yang berjudul “Hysteria”. Album ini berhasil meraup penjualan sampai 15 juta kopi. Rick Allen juga masuk dalam daftar “100 Greatest Drummer All Of Time” versi sebuah website di Inggris. Tepatnya Ia di tempatkan pada peringkat ke-7. Dia memang benar-benar telah membuktikan bahwa keterbasan fisik tidak mampu mengurungkan tekadnya untuk bermain drum.

Jumat, 03 Desember 2010

Resensi : Endah N Rhesa – Look What We’ve Found












Resensi : Endah N Rhesa – Look What We’ve Found
Ini kali pertama guw nulis resensi album. Jadi, mohon maaf ya kalo ada kekurangan dalam teknik penilaian guw yang (mungkin) kadang subjektif. Okay let’s straight to the album.
Dilihat dari segi artwork dulu deh. Kalo ngeliat cover cd album ini, keliatan cukup progresif dari album sebelumnya. Kenapa guw bisa bilang gini? Ya, bisa dilihat dari permainan warna latar cover yang lebih berwarna, dan juga gambar yang lebih imajinatif dari Rhesa sendiri. Ini jelas dapat meningkatkan nilai jual albumnya yang punya nilai seni yang lumayan tinggi.
Langsung masuk ke kontennya aja nih, di track 1 ada “Monkey Song” yang suasananya seperti di suatu pulau yang damai, tetap dengan apa yang saya sebut ciri khas mereka berdua, yaitu “instrument minimalis”. Lanjut di track 2 “Remember Me” memberi nuansa santai dengan sedikit siulan di akhir lagu. Di track 3 “Midnight Sun”, dengan sentuhan (yang menurut saya) sedikit Ska dari strum guitar Endah, menyerukan suara persahabatan yang dinamis. “Kou Kou The Fisherman” di track 4 menceritakan tentang kehidupan Kou Kou yang cukup memotivasi dan menginspirasi. “Wish You Were Here” di track 5 membuat kita beranjak sedikit melankolis dari lagu sebelumnya yang cukup dinamis. Dan ini pun dilanjutkan di lagu “It’s Gone” di track 7, sebelumnya pun ada “Mirror Spell” yang nuansanya sedikit absurd.  “The King” di track 8 menjadi salah satu lagu yang bagus di album ini. Lalu, “Waiting” di track 9 menurut saya juga menjadi daya tarik di album ini. Dan di track 10 ada “Tuimbe(Let’s Sing) yang kembali memberi kekuatan di lagu ini, dan juga yang sudah kerap kali diputar di radio-radio. Benar-benar scat sing yang bagus.
 Overall, album ini lebih dinamis dari album Endah N Rhesa sebelumnya. Banyak nilai plus yang ditawarkan di album ini. Selain lagu-lagunya yang dinamis, cover-art album ini bagus untuk para  kolekstor album. Selain itu, harga album ini relative murah untuk ukuran cd album sekelasnya. So, let’s grab it fast guys :) (doc. adit)