Senin, 28 Juni 2010

Sedikit Sejarah Tentang Keroncong

Hi, my dearest friends... nice to meet you again. this time kita bakal ngomongin musik dalam negeri nih. ya, itulah musik keroncong.

Keroncong, adalah hasil dari berbagai komponen budaya yang menyatu melalui proses perjalanan panjang sejarah dengan segala keuinkan yang beraneka ragam. asal musik ini emang bukan murni dari Indonesia sih, tapi ketika udah bercampur sama berbagai macam instrumen dan dialek tradisional sampe-sampe akhirnya dikasih sebutan keroncong. denger-denger sih, musik keroncong ini cuman ada di Indonesia, sehingga orang - orang pun sepakat untuk nganggep musik ini sebagai musik dari Indonesia dan dijadikan sebagai jati diri budaya bangsa.

sebelum berkembang jadi sefnomenal sekarang, keroncong udah pernah bermetamorfosis dengan percampuran budaya Afrika dan Portugis. seperisalah satu pengaruh besarnya adalah Moresco yang dibawa oleh pelaut dan budak kapal dagang Portugis ke Indonesia Timur(daerah maluku dan sekitarnya) di abad ke-16. musik ini juga merupakn curhatan para budak Afrika dan India yang mengabdi pada golongan kulit putih Portugis.

nah, waktu kekuasaan Portugis di Indonesia melemahdan digantiin sama datengnya Belanda, sisa tentara Portugis yang panggilannya mardjikers dibawa ke Batavia. Mardjikers yang emang suka bermusik itu memopulerkan kembangan musik moresco dengan mendirikan rup yang nantinya bakalan jadi cikal bakal grup Keroncong Tugu yang biasanya sering lo denger walaupun sayup - sayup. Namun seiring perkembangannya, moresco menjadi semakin araktif dengan tambahan instrumen musik dari Indonesia kayak seruling, gamelan, kolintang dan semacamnya. di abad ke-19 gaya bermusik ini pun makin dikenal.

Instrumen - instrumen yang biasanya ada di musik moresco ini dan turunannya antara lai seperti biola, seruling, ukulele dan cuk, gitar, cello, dan yang paling saya suka, Kontra bass.


































kontra bass, biola dan Ukulele

Asal usul kata keroncong sendiri dari suara 'crong-crong-crong' dari kocokan cak(sejenis ukulele dengan 4 buah senar.urutan nadanya ketika open string adalah A D Fis dan B.jadi ketika aat musik lainnya memainkan tangga nada C, cak bermain pada tagga nada F, atau dikenal dengan sebutan in F) dan cuk(sejenis ukulele dengan 3 buah senar nilon, urutan nadanya ketika open string adalah G B dan E), tapi ada juga yang bilang kalo sumbernya itu berasal dari kata Curacao yang guw sendiri nggak ngerti maksudnya apa.

mulanya keroncong jadi hiburan khusus buat kalangan menengah ke atas. kalo diliat - liat ya maklum saja karena alat musik yang dimainkan (biola, ukulele, gitar) pada saat itu emang cuman bisa diprovide sama ornag kaya atau tuan tanah. waktu Jepang dateng pada tahun 1942, keroncong sempet dicekal karena syairnya dianggap cengeng dan terlalu memuja - muja tuan Belanda. tapi, abis Gesang mulai nulis lagu Bengawan Solo di tahun 1941 dengan syairnya yang bener - bener oke punya kalo menurut guw. Dan buktinya lagu ini sampe sekarang banyak banget yang bawain termasuk band guw sendiri. gara - gara lagu ini pun akhirnya keroncong mulai trend lagi. setelah era kemerdekaan, popularitas keroncong ini pun terus meningkat dengan adanya kejuaraan keroncong di TVRI dan RRI pada waktu itu. Dan juga di tahun '60 an sampe '80an keroncong pun mulai ikut ambil bagian di industri rekaman nasional yang popularitasnya mencapai negeri Ganyang Malaysia sana.

ngomongin artis - artis yang pernah mengusung aliran ini, ada Ismail Marzuki, Mochtar Embut, Waldjinah, dan Mus Mulyadi yang sampe - sampe terkenal gara - gara jalur keroncong ini. Ada juga Koes Plus, The Mercy's dan Hetty Koes Endang, yang pernah mencampurkan unsur musik keroncong di lagunya mereka. dan juga yang terakhir populer adalah Bondan Prakoso and Fade2black yang memberi sentuhan keroncong ke dalam lagu mereka. Jujur aja saya suka keroncong karena bisa dikolaborasikan dengan genre musik yang lain, seperti unsur jazz, folk, blues, dan juga unsur lainnya. seperti lagu "Juwita Malam" yang sedang saya aransemen sekarang ini.
















Keroncong Tugu






















Iwan Fals dan Gesang





















Ismail Marzuki






















Bondan prakoso

Tidak ada komentar:

Posting Komentar